Berita Pilihan
UKS MERIAH
Rabu, 16 Jul 2025, 13:35:59 WIB - 111 | Admin Puskesmas Salido
Perilaku merokok masih menjadi salah satu tantangan besar dalam upaya mewujudkan generasi sehat, khususnya di lingkungan sekolah. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat tumbuh kembang dan belajar dengan aman, justru sering kali menjadi tempat awal mula anak-anak terpapar kebiasaan merokok, baik secara langsung melalui teman sebaya maupun tidak langsung melalui guru, pegawai, atau pengunjung sekolah yang merokok di lingkungan sekolah. Menurut data dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS) dan Riskesdas, prevalensi remaja usia sekolah yang mulai merokok pada usia di bawah 15 tahun terus meningkat. Paparan rokok di usia dini tidak hanya merugikan kesehatan fisik anak, tetapi juga memengaruhi fungsi kognitif, konsentrasi belajar, serta meningkatkan risiko kecanduan di masa dewasa. Selain itu, rokok menjadi pintu masuk terhadap berbagai bentuk perilaku menyimpang lainnya, seperti penyalahgunaan zat adiktif lain. Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi merokok pada usia 10–18 tahun di Kabupaten Pesisir Selatan mencapai 11,2%, dan mengalami tren peningkatan dibandingkan tahun 2013 sebesar 9,4%. Kecamatan IV Jurai, dari data kunjungan UKS dan wawancara dengan guru BK, diperkirakan 1 dari 8 siswa laki-laki telah mencoba merokok, terutama pada jenjang SMP kelas VIII ke atas. Beberapa sekolah juga melaporkan adanya kasus siswa yang merokok di luar lingkungan sekolah tetapi masih mengenakan seragam. Berdasarkan Survei baseline internal Puskesmas Salido tahun 2023 mencatat bahwa dari total 872 siswa SMP dan SMA yang disurvei: • 102 siswa (11,7%) mengaku pernah mencoba merokok. • 36 siswa (4,1%) merupakan perokok aktif (merokok minimal 1 batang per minggu). • Perokok paling banyak ditemukan di kalangan siswa laki-laki SMA kelas XI dan XII. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan karena belum optimalnya penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di lingkungan sekolah, meskipun telah ada regulasi nasional maupun daerah yang mengaturnya. Di tingkat Kabupaten Pesisir Selatan, telah ditetapkan Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 45 Tahun 2013 tentang KTR, namun implementasi di sekolah masih sangat bervariasi dan belum terpantau secara rutin. Kurangnya media edukasi, keterlibatan aktif guru, dan ketidaktahuan siswa terhadap bahaya rokok juga menjadi hambatan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang benar-benar bebas asap rokok. Melalui pendekatan promotif dan preventif berbasis masyarakat, khususnya anak usia sekolah, UPT Puskesmas Salido menggagas sebuah program inovatif bertajuk UKS MERIAH (bersama UKS Mari Enyahkan Asap Rokok dari Sekolah). Inovasi ini dirancang untuk memperkuat peran Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai wadah sinergis antara tenaga kesehatan, tenaga pendidik, siswa, dan orang tua dalam menciptakan lingkungan sekolah sehat dan bebas rokok. UKS MERIAH tidak hanya bertujuan untuk melakukan edukasi dan kampanye anti-rokok, tetapi juga mendorong pembentukan komitmen bersama seluruh komponen sekolah untuk menjadikan sekolah sebagai KTR, termasuk penyediaan media edukasi, integrasi pembelajaran, dan pemantauan secara berkala. Program ini juga akan memperkuat fungsi Promosi Kesehatan di Puskesmas dalam melakukan advokasi dan pendampingan kepada sekolah binaan secara terstruktur. Dengan adanya pedoman teknis ini, diharapkan pelaksanaan UKS MERIAH dapat dilakukan secara sistematis, terukur, dan berkelanjutan, serta menjadi contoh praktik baik dalam pencegahan perilaku merokok pada anak dan remaja di wilayah Kecamatan IV Jurai.
|
16 Jul 2025 13:35:59 WIB
UKS MERIAH 111 ~ Admin Puskesmas Salido |
|
02 Nov 2024 13:57:26 WIB
DRAINASE YANG TERSUMBAT MENYEBABKAN MASALAH SANITASI DI LOS IKAN PASAR SAGO 305 ~ Admin Puskesmas Salido |
STATISTIK PENGUJUNG
0 Pengunjung Hari ini | 0 Pengunjung Kemarin | 70,240 Semua Pengunjung | 162,841 Total Kunjungan | 216.73.216.34, IP Address Anda